![]() |
| Foto : Murjono |
Sebagai ungkapan syukur menyambut kehadiran sang bayi, maka diadakan acara brokohan dan njenang lemu di rumah Bpk. Sudiro pada hari Rabu 29 Oktober 2025. Pelaksanaan brokohan umumnya dilakukan dengan mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk berkumpul dan melakukan doa bersama (kenduri atau bancaan) pada waktu sore hari. Salah satu ciri khas dan bagian penting dari brokohan adalah pembagian makanan (berkat) kepada para tamu dan tetangga. Sajian makanan ini memiliki makna simbolis tersendiri yakni syukuran dan doa bersama menyambut berkah berupa kelahiran anggota keluarga baru.
Sedangkan njenang lemu dilaksanakan malam harinya bada sholat Isya dihadiri bapak-bapak. Tidak sekadar berkumpul, mereka juga memohon doa dan keselamatan bagi ibu dan bayi yang baru lahir . Dinamakan "nJenang Lemu" karena sajian pokoknya adalah Jenang Lemu atau Bubur Lemu. Jenang lemu adalah bubur gurih yang terbuat dari beras dan dimasak dengan santan kental, sehingga terasa "lemu" (gemuk/berlemak). Bubur ini disajikan dengan aneka lauk pauk, seperti sambal goreng krecek, atau sayur tempe.
Khusus malam itu, kegiatan ronda malam Kamis juga dilaksanakan di rumah Bpk. Sudiro.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar