Foto: Heru Sudjanto |
Bulan Ramadhan 1445 H akan berakhir, berkumandanglah gema suara takbir......
Dalam rangka tasyakur dan rasa gembira menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1445 H, kembali digelar kenduri sedekah kupat. Selasa, 9 April 2024 bada Maghrib bertempat di serambil masjid Al-Istiqomah para Bapak kampung Ngentak berkumpul sambil membawa sedekah kupat besertanya lauknya.
Dalam uraiannya, bpk. Rudi Santosa menjelaskan makna kupat yang berarti ngaku lepat (mengakui kesalahan). Hal ini diakui oleh umat Islam sebagai ciri setiap orang yang tidak bisa lepas dari kesalahan. Lepat bisa juga bermakna laku papat (empat tindakan) yakni lebaran, luberan, leburan dan laburan. Sedangkan arti dari keempat tindakan itu adalah :
1. Lebaran yaitu tindakan yang telah selesai, diambil dari kata lebar. Maknanya selesai dalam menjalani ibadah puasa.
2. Luberan atau meluber, yaitu menyimbolkan agar melakukan sedekah dengan ikhlas layaknya air yang berlimpah hingga meluber dari wadahnya. Maka, tradisi membagikan berbagi atau bersedekah di hari raya Idul Fitri menjadi kebiasaan umat Islam di Indonesia.
3. Leburan yakni memiliki makna lebur sebagaimana dalam bahasa Indonesia. Lebur saat Idul Fitri ditandai dengan meleburnya dosa dengan cara saling bermaaf-maafan atau bersilaturahmi.
4. Laburan berasal dari kata kabur yang artinya kapur putih. Maknanya yakni hati seseorang dapat kembali menjadi putih dan suci setelah melakukan ibadah selama bulan puasa Ramadhan.
Di akhir acara, Bpk. Ponimin selaku imamuddin membacakan doa yang diamini oleh jamaah yang hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar