 |
Eternit yang ambrol |
Keberadaan hewan peliharaan dalam suatu rumah tangga kadang memang menyenangkan bagi pemiliknya. Mengapa menyenangkan ? Karena di satu sisi membawa keuntungan. Ayam yang bisa dikonsumsi telur dan dagingnya. Kambing bisa dijadikan olahan premium semisal sate atau kambing guling. Sapi bisa menjadi aset perniagaan yang sewaktu-waktu bisa dijual untuk mendapatkan uang puluhan juta rupiah. Burung ocehan, bisa dinikmati kicauannya. Atau anjing, bisa dijadikan penunggu rumah yang sewaktu-waktu bisa memberikan reaksi saat kehadiran orang asing. Kucing bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kehadiran tikus rumah. Begitu juga hewan peliharaan lainnya.
Tapi di sisi lain, kehadiran hewan peliharaan tersebut bisa menimbulkan masalah jika dibiarkan lepas di luar rumah. Anjing misalnya, selain kotorannya yang di sembarang tempat, juga berpotensi menularkan penyakit rabies ketika menggigit manusia. Demikian juga ayam, burung merpati, angsa atau hewan lainnya tentu berpotensi menimbulkan masalah ketika diumbar.
Beberapa waktu lalu, sebagian warga Ngentak pernah mengeluh teras atau mobilnya ada kotoran kucing. Sungguh menjijikkan, demikian keluhan warga tersebut. Meskipun sudah dibersihkan, hal itu terus berulang. Hal ini tentu saja menimbulkan kejengkelan bagi warga yang terdampak. Kini, kejadian tidak mengenakkan itu terulang lagi, meskipun beda peristiwa. Senin pagi, 22 September 2025 sekitar pukul 09.00 WIB seorang ibu warga Ngentak menyampaikan ajakan di grup kampung. "Buat yg memelihara kucing tolong dipelihara dengan baik nggih, karena ternyata bisa merugikan tetangganya secara tidak sadar", tulisnya sambil membagikan video eternit ruangan yang roboh karena ulah seekor kucing. Namun karena tidak disertai foto kucing yang berulah tersebut, reaksi beragampun disampaikan netizen Ngentak. "Gambar kucinge enten mboten mbak ? Kulo pingin ngerteni mawon, mergane sek ngingu kathah, mboten wong setunggal", timpal salah seorang warga memberikan tanggapan. Beragam komentar juga disampaikan wargal lainnya, ada yang serius menanggapi namun ada juga yang hanya sekadar guyonan. Akhirnya, setelah melalui dialog yang cukup lama ditemukan siapa pemilik kucing yang berulah tersebut. Pemiliknyapun langsung mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang merugikan tersebut.
Semoga, warga Ngentak bisa menghambil hikmah atas peristiwa tersebut. Memiliki hewan peliharaan memang tidak dilarang. Namun agar tidak menimbulkan permasalahan dengan lingkungan sekitar, mari lebih bijak dalam merawat dan memeliharanya.