05 Oktober 2025

Sabilul Huda #6 @Bpk. Wagiman

 Edisi ke-6 pengajian pekanan Sabilul Huda kembali digelar hari Ahad 5 Oktober 2025. Meskipun sorenya bada Ashar, hujan sempat turun secara mendadak di kampung Ngentak, Dolikan dan sekitarnya, namun warga tetap bersemangat hadir. Seperti biasa, acara dimulai bada Isya atau sekitar pukul 19.45 WIB. Sebagai tuan rumah adalah Bpk. Wagiman di Dolikan. 

Diawali pembacaan kalimah thoyibah dzikir tahlil, dipimpin Bpk. Ponimin selaku imamudin. Menurut Bpk. Ponimin, kalimah dzikir tahlil ini ditujukan kepada ahli waris, pendiri masjid Al-Istiqomah serta leluhur kampung Dolikan dan Ngentak. Setelahnya adalah acara inti berupa pengajian yang disampaikan oleh Bpk. Muhammad Thoyib dari Sawahan.

Di akhir acara, Bpk. Rudi Santosa selaku pembawa acara menginformasikan peroleh infak sebesar Rp. 155.000,00. Sedangkan undian arisan yang mendapatkan adalah Bpk. Pono dari Dolikan.

Foto : Heru Sudjanto

Rekaman kegiatan bisa disimak di sini. Sedangkan rekap perolehan infak bisa dilihat di sini.

30 September 2025

Ular Sanca Kembang di Ngentak

Foto : Tri Juni Raharjo
Hidup di desa yang masih banyak sawah, kebun dan lahan kosong memang mempunyai tantangan tersendiri. Seperti halnya di kampung Ngentak RT 04 Dagen Pendowoharjo Sewon Bantul. Tantangan itu berupa masih adanya hewan melata dan sejenisnya semisal kadal, biawak, regul dan ular. Hewan-hewan tersebut beberapa kali kepergok warga saat melintas di halaman, jalan atau sudut rumah.

Hari Selasa 30 September 2025 sekitar pukul 12.30 WIB Bpk. Tri Juni Raharjo menangkap seekor ular sanca kembang (Malayopython reticulatus) di sawah depan rumahnya. Di beberapa tempat menyebutnya ular Sanca Batik. Menurut penuturan Ibu Dwi Juliati yang menyaksikan, ular berukuran sedang tersebut sebenarnya berjumlah 2 ekor, namun yang tertangkap hanya satu. 

Menurut beberapa sumber, ular ini memiliki corak atau pola jaring (retikulasi) yang sangat khas di sepanjang tubuhnya, yang menyerupai pola kain batik. Ini adalah ciri utama dari sanca kembang. Bentuk kepalanya terlihat besar dan jelas terpisah dari lehernya. Warna dasarnya bervariasi dari coklat muda, kuning, hingga kehitaman. Ular ini tidak berbisa, dan membunuh mangsanya dengan cara melilit. Meskipun yang di foto ukurannya masih tergolong kecil (kemungkinan masih anakan atau remaja), ular sanca kembang dikenal sebagai salah satu ular terpanjang di dunia dan bisa tumbuh sangat besar. Meskipun tidak berbisa, gigitan ular sanca seukuran ini tetap bisa menyakitkan dan menyebabkan luka. Perlu kehati-hatian dan pengalaman dalam menangani ular jenis ini.

Salah satu warga Ngentak, yakni Ibu Siti Fatonah, memberikan komentar. "Usahakan lingkungan bersih dari tumpukan genteng, rumput, sampah dan lain-lain yang berpotensi buat persembunyian". Betul kan ? Yuk jaga kebersihan lingkungan kita masing-masing.

29 September 2025

Pertemuan RT @Bpk. Muhtadi

Foto : Heru Sudjanto

Menjelang putaran akhir pertemuan rutin kampung tiap malam Selasa Kliwon, warga nampak bersemangat hadir. Senin 29 September 2025 pukul 19.30 WIB bapak-bapak dan beberapa pemuda sudah memenuhi serambi masjid Al-Istiqomah. Meski digelar di serambi masjid, sebagai tuan rumah adalah Bpk. Muhtadi.

Hasil pertemuan :

1. Pembukaan oleh Bpk. Muhammad Sigit Nurcahyo
2. Dzikir Pinuwunan oleh Bpk. Ponimin
3. Laporan Keuangan

  • Kas kampung, oleh Bpk. Muhammad Khairil Anwar

Sumber : Laporan Bendahara

  • Dana sosial, oleh Bpk. Abdul Rokhimin

Sumber : Laporan Dana Sosial

 4. Sambutan Ketua RT 04 (Bpk. Eko Sudaryanto)

  • Ucapan terimakasih atas kehadiran warga
  • Hari Minggu Kliwon, 5 Oktober 2025 kerja bakti makam dan gapura
  • Tiang lampu depan rumah Bpk. Jaswandi dipindah ke sebelah timur rumah Bpk. Sarjuri

5. Sambutan Dukuh Dagen

  • Bagi warga yang akan bagi waris, mohon ketua RT sebagai saksi
  • Proposal pembangunan bisa diajukan ke Kalurahan Pendowoharjo, akan lebih baik jika ada yang mengawal dari anggota dewan
6. Lain-lain
  • Bpk. Sudiro : Program jalan tembus utara Bpk. Samidjo mohon diajukan lagi
  • Bpk. Supriyadi : 1. Mohon ditunjuk penanggung jawab warisan hajatan 2. Ronda mohon lebih tertib lagi 3. Bpk. Febby masuk kelompok ronda malam Sabtu
  • Sdr. Muhammad Saiful : Beberapa fitting lampu jalan mohon diganti
  • Bpk. Ismiyadi : Tidak ikut arisan periode berikutnya, tapi tetap membayar iuran dan jimpitan
7. Arisan, yang mendapatkan Bpk. Waniono
8. Penutup

28 September 2025

Sabilul Huda #5 @Bpk. Robet

Putara kelima pengajian pekanan Sabilul Huda kembali hadir. Kali ini dilaksanakan hari Ahad, 28 September 2025 mulai pukul 19.45 WIB. Sebagai shohibul bait adalah Bpk. Robet di Ngentak.

Kegiatan diawali pembacaan dzikir tahlil yang dipimpin Bpk. Ponimin selaku imamudin. Jamaah putera dan puteri nampak serius mengikuti, meski ada yang sambil terkantuk-kantuk. Usai pembacaan kalimat thoyibah, acara rehat sejenak guna menikmati hidangan yang telah tersaji, yakni soto, snack dan segelas teh panas. Setelah dirasa cukup, saat istirahat diakhiri guna melanjutkan acara inti berupa pengajian. 

Sebagai guru ngaji malam itu, seharusnya diisi oleh Bpk. Drs. Syahroini Djamil. Namun karena bersamaan acara, beliau mohon ijin tidak bisa hadir. Sebagai pengganti adalah Bpk. Fauzan Amin. Beliau menyampaikan materi secar runtut tentang rukun islam, sifat wajib Allah dan sebagainya. Sesekali, Pak Fauzan memberikan contoh-contoh dalam keseharian.

Foto : Heru Sudjanto

Setalah dirasa cukup, pukul 21.05 WIB pengajan usai. Bpk. Rudi Santosa selaku pembawa acara menyampaikan informasi peroleh infak sebesar Rp. 140.000,00. Jamaah yang mendapatkan undian arisan adalah Bpk. Wagiman dari Dolikan. 

Rekaman kegiatan bisa disimak di sini. Sedangkan rekap perolehan infak bisa dilihat di sini.

22 September 2025

Jagongan Bayi Bpk. Aditya Bimantoro

 Perasaan senang, bahagia, haru campur aduk dirasakan pasangan Bpk. Aditya Bimantoro dan Ibu Dyah Ayunisari. Buah hati yang mereka tunggu akhirnya lahir ke dunia dengan selamat tak kurang satu apapun. Berdasarkan informasi dari ibu Dyah, bayi laki-laki tersebut memiliki bobot 3,5 kg dan panjang 48 cm saat lahir. 

Dalam rangka mengungkapkan rasa bahagia sekaligus ungkapan syukur, mereka menggelar acara nJenang Lemu atau Jagongan Bayi pada hari Senin 22 September 2025 pukul 20.00 WIB sampai selesai di rumah Bpk. Ismiyadi. Hadir pada acara tersebut hampir seluruh bapak-bapak warga Ngentak. 

Foto : Heru Sudjanto

Jagongan bayi adalah tradisi masyarakat Jawa untuk berkumpul di rumah orang tua bayi yang baru lahir, bertujuan menjaga bayi dari pengaruh buruk, mempererat silaturahmi antar warga, dan memberikan dukungan kepada keluarga baru. Kegiatan ini biasanya berlangsung selama beberapa malam setelah bayi lahir, di mana tetangga dan kerabat berkumpul, bercakap-cakap, serta menghibur diri untuk menemani keluarga yang baru saja menyambut kelahiran bayi. 

Yuk, Pelihara Hewan dengan Bijak

Eternit yang ambrol
 Keberadaan hewan peliharaan dalam suatu rumah tangga kadang memang menyenangkan bagi pemiliknya. Mengapa menyenangkan ? Karena di satu sisi membawa keuntungan. Ayam yang bisa dikonsumsi telur dan dagingnya. Kambing bisa dijadikan olahan premium semisal sate atau kambing guling. Sapi bisa menjadi aset perniagaan yang sewaktu-waktu bisa dijual untuk mendapatkan uang puluhan juta rupiah. Burung ocehan, bisa dinikmati kicauannya. Atau anjing, bisa dijadikan penunggu rumah yang sewaktu-waktu bisa memberikan reaksi saat kehadiran orang asing. Kucing bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kehadiran tikus rumah. Begitu juga hewan peliharaan lainnya.

Tapi di sisi lain, kehadiran hewan peliharaan tersebut bisa menimbulkan masalah jika dibiarkan lepas di luar rumah. Anjing misalnya, selain kotorannya yang di sembarang tempat, juga berpotensi menularkan penyakit rabies ketika menggigit manusia. Demikian juga ayam, burung merpati, angsa atau hewan lainnya tentu berpotensi menimbulkan masalah ketika diumbar. 

Beberapa waktu lalu, sebagian warga Ngentak pernah mengeluh teras atau mobilnya ada kotoran kucing. Sungguh menjijikkan, demikian keluhan warga tersebut. Meskipun sudah dibersihkan, hal itu terus berulang. Hal ini tentu saja menimbulkan kejengkelan bagi warga yang terdampak. Kini, kejadian tidak mengenakkan itu terulang lagi, meskipun beda peristiwa. Senin pagi, 22 September 2025 sekitar pukul 09.00 WIB seorang ibu warga Ngentak menyampaikan ajakan di grup kampung. "Buat yg memelihara kucing tolong dipelihara dengan baik nggih, karena ternyata bisa merugikan tetangganya secara tidak sadar", tulisnya sambil membagikan video eternit ruangan yang roboh karena ulah seekor kucing. Namun karena tidak disertai foto kucing yang berulah tersebut, reaksi beragampun disampaikan netizen Ngentak. "Gambar kucinge enten mboten mbak ? Kulo pingin ngerteni mawon, mergane sek ngingu kathah, mboten wong setunggal", timpal salah seorang warga memberikan tanggapan. Beragam komentar juga disampaikan wargal lainnya, ada yang serius menanggapi namun ada juga yang hanya sekadar guyonan. Akhirnya, setelah melalui dialog yang cukup lama ditemukan siapa pemilik kucing yang berulah tersebut. Pemiliknyapun langsung mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang merugikan tersebut. 

Semoga, warga Ngentak bisa menghambil hikmah atas peristiwa tersebut. Memiliki hewan peliharaan memang tidak dilarang. Namun agar tidak menimbulkan permasalahan dengan lingkungan sekitar, mari lebih bijak dalam merawat dan memeliharanya. 

21 September 2025

Sabilul Huda #4 @Bpk. Sudiro

Putaran waktu seakan cepat berjalan. Sepekan berlalu, pengajian rutin Sabilul Huda kembali hadir. Tepatnya pada hari Ahad (malam Senin Pahing), 21 September 2025 pukul 19.45 WIB bertempat di rumah Bpk. Sudiro selaku shohibul bait. Jamaah dari Ngentak dan Dolikan tampak bersemangat hadir dalam rangka menuntut ilmu. 

Foto : Heru Sudjanto

Setelah acara dibuka, Bpk. Rudi Santosa menyampaikan informasi bahwa sedianya yang mengisi pengajian malam itu adalah Bpk. Muhammad Thoda dari Santan. Namun karena beliau sedang sakit gejala stroke, maka sebagai pengganti adalah Bpk. Wahyudi dari Miri. Selanjutnya, Bpk. Ponimin selaku imamuddin membacakan dzikir tahlil kalimat thoyibah diikuti seluruh hadirin. 

Sebelum acara inti, jamaah dipersilakan menikmati semangkok bakso dan segelas teh panas yang sudah disajikan tuan rumah. Tak ketinggalan, snack juga disiapkan. Usai jeda istirahat, Bpk. Wahyudi menyampaikan tausiyah dengan tema akhlak seorang perempuan/isteri. Dalam uraiannya, Bpk. Wahyudi juga memberikan contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 

Di akhir acara, diinformasikan perolehan infak sebesar Rp. 145.000,00. Sedangkan yang mendapat undian arisan adalah Bpk. Robet dari Ngentak. Rekaman kegiatan tersebut bisa disimak di sini. Sedangkan rekap perolehan infak bisa dilihat di sini.