15 Desember 2024

Dawis Ontorejo Piknik Akhir Tahun

Foto : Heru Sudjanto

Menutup akhir tahun 2024, ibu-ibu Dasa Wisma Ontorejo Kampung Ngentak RT 04 menyelenggarakan rekreasi. Kegiatan ini sebagai realisasi program kerja dawis, sekaligus refreshing di sela-sela kegiatan rutinitas ibu-ibu. Sesuai kesepakatan bersama, rekreasi diselenggarakan pada hari Ahad 15 Desember 2024 dengan tujuan pantai Ngobaran dan pantai Baron. Diikuti sekitar 35 orang peserta, 5 diantaranya adalah bapak-bapak yakni Bpk. Samidjo, Bpk. Samiran, Bpk. Nahrowi, Bpk. Yulianto dan Bpk. Heru Sudjanto. Sedangkan anak-anak yang turut serta adalah dik Rafa, dik Agam, dik Tsaqif, dik Athar dan puteri Bpk. Simbar. Route keberangkatan melewati sisi utara yakni Jln. Wonosari.

Meski sempat galau karena sehari sebelumnya hujan turun seharian, namun acara ini dapat terlaksana dengan lancar. Mengenakan dresscode kaos merah bata, pada pukul 07.00 WIB, ibu-ibu berkumpul di halaman rumah Bpk. Samidjo. Selanjutnya mereka menuju bis yang sudah standby sejak pukul 06.00 WIB di pertigaan depan rumah Bpk. Yulianto. Karena ada beberapa anggota dawis yang belum siap, rombongan baru bisa berangkat pukul 07.30 WIB.

Sepanjang perjalanan, ibu-ibu nampak bahagia. Mereka larut dalam kegembiraan karena bisa meninggalkan rutinitas pekerjaan rumah. Bercanda dan bersendau gurau sambil menikmati pemandangan di luar bis. "Duh, panas ya," ujar salah seorang ibu sambil kipas-kipas. "Gak papa sumuk sebentar, daripada hujan seharian seperti kemarin, pasti repot," sahut ibu lainnya. Tak terasa, waktu tempuh sekitar dua jam dilalui dengan lancar. 

Tiba di lokasi pertama, ibu-ibu dan peserta lain langsung menuju kamar mandi. Dapat dimaklumi, selama perjalanan bis tidak berhenti istirahat, sehingga mereka harus menahan rasa buang air kecil. Setelahnya, mereka menuju ke pantai Ngobaran. Nuansa Bali sangat terasa di pantai Ngobaran ini. Pura dan miniatur bangunan candi terlihat di area utama. Pengunjung yang ingin berfoto bisa mengenakan pakaian bali yang disewakan oleh pengelola warung di sekitar pantai. Atau bisa juga berfoto pada spot-spot foto, tentunya dengan membayar tarif yang sudah ditentukan. Mungkin karena sudah memasuki liburan sekolah, pengunjung terasa sangat memadati sekitar pura, sehingga penuh sesak. Alhasil, rombongan dawis Ontorejopun lebih memilih pindah ke pantai Nguyahan yang terletak tidak jauh dari pantai Ngobaran.

Hamparan pasir putih serta rindangnya pantai Nguyahan sangat tepat untuk dijadikan tempat berkumpul. Bagi yang menginginkan bermain air laut bisa langsung menuju pantai. Namun bagi yang menginginkan istirahat sambil merasakan hembusan air laut, bisa duduk-duduk saja di tempat yang telah disediakan. Sembari menikmati suasana, makan siang dan sebotol air mineral dibagikan kepada rombongan. Entah karena belum sarapan atau memang perut lapar, hampir semua peserta langsung menikmati nasi gudeg tersebut. Usai makan, ibu-ibu dan peserta lainnya tidak lupa menunaikan ibadah sholat Dhuhur di beberapa tempat yang ada di sekitar pantai. Setelahnya, rombongan meninggalkan pantai Nguyahan untuk menuju lokasi kedua.

Foto : Heru Sudjanto

Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, bis yang membawa rombongan dawis tiba di pantai Baron. Di lokasi ini, mereka diberi waktu maksimal pukul 16.00 WIB. Keindahan pantai Baron memang tidak berubah sejak dulu. Bertemunya sungai dan air laut, menciptakan keunikan tersendiri sebagai ciri khas pantai Baron. Agar bisa mendekatai bibir pantai, pengunjung diharuskan naik kapal  dengan membayar Rp. 10.000,00 per orang untuk menyeberangi aliran sungai. Nampak rombongan ibu Suharti, ibu Raras, ibu Lia dan ibu Heru mengawal anak-anak mereka dengan naik kapal yang ada. Bagi ibu-ibu lainnya, mereka lebih memilih belanja oleh-oleh yang ada di area pantai. "Anakku pesen buah Srikaya," kata ibu Aris sambil mencari-cari pedagang buah srikaya. Berbeda dengan ibu Jum, yang terlihat membeli pete.

Setelah puas belanja oleh-oleh serta menikmati keindahan pantai Baron, rombongan meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. "Alhamdulillah, tidak hujan ya," seloroh salah seorang ibu di dalam bis. "Kayaknya di perjalanan hujan. Sisi utara terlihat sangat mendung," jawab ibu lainnya menimpali. Benar, ketika bis melintasi Panggang, hujan turun dengan lebatnya. Pandangan keluar bispun menjadi tidak jelas. Meski melewati jalan menanjak dan menurun, route Panggang-Imogiri bisa dilalui dengan selamat. Bis yang membawa rombongan dawis sampai di Ngentak sekitar pukul 17.30 WIB. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar